Sabtu, 27 Juni 2015

MASTER – SLAVE REPLICATION menggunakan LINUX MINT (4 OS LINUX)


Replication Database merupakan suatu fitur teknologi pada pemrograman database yang memungkinkan suatu database untuk mereplikasi atau mengopy datanya ke database lain secara otomatis. Secara sederhana replikasi database adalah proses automatice perintah dari database satu ke database lain yang terhubung dalam jaringan.
Kegunaan dari proses replikasi ini adalah bila suatu database satu mengalami kerusakan maka secara otomatis semua data yang telah disimpan pada database satu dapat dilihat kembali di database lain. Kalau pada pembahasan diatas yaitu Proses Backup dan Restore agak kurang praktis, maka konsep inilah solusi keefektifan dalam menjawab kekurangpraktisan kedua proses diatas. Konsep ini merupakan konsep teknologi yang unik, karena secara otomatis segala perintah yang ada pada database satu akan tersimpan pada database lain sehingga bila kehilangan data pada database satu, database masih dapat tersimpan di database lain.

Praktik Proses Replikasi
Soal yang kami terima dari tugas ini adalah sebagai berikut :
·         Server A merupakan master bagi server B dan C. server B merupakan master bagi server D. semua server menggunakan OS linux.
·         Buatlah database bernama dbase pada server A - D. dbase berisi tabel T1 dan T2. kolom pada T1 : T1_A (int) dan T1_B (varchar). kolom pada T2 : T2_A (int) dan T2_B (varchar).
·         B mereplikasi T1 dan T2 dari A. C mereplikasi T1 dari A. D mereplikasi T2 dari B.





1.      Persiapan :
-          4 buah Linux Mint  yang telah terinstall mysql-server pada Virtual Machine
§  Server A = Master dari Server B dan Server C
§  Server B = Master dari Server D dan Slave  dari Server A
§  Server C = Slave dari Server A
§  Server D = Slave dari Server B
2.     Setting IP Address pada masing – masing master dan slave



3.      Cek IP Address dan lakukan pinging untuk mengatahui status transmisi (koneksi ) jaringan
Server A (192.168.1.1) ke Server C (192.168.1.3)

Server B (192.168.1.2) ke Server D (192.168.1.4)

4.      Setting my.cnf pada masing –masing server 

Pada gambar diatas kita bisa melihat perbedaan yang sangat mencolok adalah pada server-id. Hal ini dilakukan untuk membedakan atau memberi nama berupa angka pada setiap server agar tidak terjadi kesalahan saat mereplikasi data.
5.      Restart masing – masing mysql pada setiap server setelah melakukan konfigurasi pada my.cnf dengan cara :
Sudo /etc/init.d/mysql restart
6.      Untuk Server A kita membuat user dan melakukan konfigurasi untuk melakukan replikasi berdasarkan user tertentu. Pada replikasi kali ini untuk Server A dan Server B memiliki tambahan syntax yakni flush Privileges.

Flush Privileges wajib diberikan untuk menetapkan user dalam server dan digunakan selain pembuatan user baru juga dalam mengedit user maupun menghapus user dari server.

7.     Melakukan konfigurasi untuk server B sebagai Master

 


8.      Melakukan konfigurasi untuk server B sebagai Slave dan mengecek master status untuk mengetahui konfigurasi untuk replikasi sudah berhasil atau belum.


9.      Melakukan konfigurasi untuk server C dan Mengecek master status untuk mengetahui konfigurasi untuk replikasi sudah berhasil atau belum

10.  Melakukan konfigurasi untuk server D sebagai slave dimana server B akan bertindak sebagai server master dan mengecek master status untuk mengetahui konfigurasi untuk replikasi sudah berhasil atau belum




11.  Tampilan tabel pada masing – masing server
Server A
 


Server B

Server C

Server D



Selamat mencoba ^_^ , semoga berhasil dan bermanfaat :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar